kabaret kelas 11 mipa 3 smanda sbg
pemeran :
1. rizka meizar : mumun
2. fahmi aldinauri : jhon/juned
3. krisna dewi : gendis
4. bella nisa : mami jeni
5. ratna dewi : alice
6. leila hanifah : dilla
7. firi aprianti : aisyah
8. wina hanny : siti
9. mita rahayu : puput
“MATRENYA EMAKKU”
Suasana 1
Jhon baru
pulang dari London, Inggris. Setelah 10 tahun tinggal bersama neneknya, Jhon tinggal Terpisah dengan ibu dan
kakaknya, sedangkan ayahnya memang telah lama meninggal, Jhon adalah ahli pertanian, dan membuka lahan kosong
dikampung halamnya, kabar kepulangan nya pun terdengar oleh Mumun, cinta
pertama Jhon, Mumun segera menemui Jhon, namun sayang karena tidak mengerti
bahasa sunda Jhon tidak tau apa yang dikatakan mumun , meskipun ada rasa yang lain saatdia bertemu
Mumun, mumun dengan ragu mendekati Jhon dan menyapanya.
Take 1
Mumun : “Ini Juned…..” (Sapa Mumun )
John : “oh..
yes..”
Mumun :”kang ingat
tidak sama mumun????”
Jhon : ‘Oh…sorry I don’t Know a
bout you say, who are you ?
Mumun : “kang juned.... Mumun teh tak mengerti apa yang kamu katakan”
Jhon : What….what
happen? Who are You ?
Mumun : Aduh!!!! Mumun
the tak mengerti, ya sudahlah nanti kalau Mumun sudah bisa mengerti Bahasa
Inggris, baru Mumun temui kang juned lagi
ya…Assalamu’alaikum…….”
Jhon : Wa’alaikum
Salam ….. (jawab Jhon spontan)
Suasana 2
Setelah Mumun pergi, Jhon ingat siapa itu Mumun, namun sayang dia tidak
mengerti lagi siapa yang Mumun katakana, diapun bertekad belajar Bahasa
Indonesia agar bisa mengerti apa yang dikatakan Mumun, sedangkan Mumun juga
bertekad ingin belajar Bahasa Inggris agar bisa bicara dengan Juned, diperjalanan dia bertemu dengan Dilla, teman dekat
Mumun.
Take 2
Mumun : “Assalamu’alaikum Dilla”
Dilla : “Eh Mumun.. Wa’alaikum Salam, Mumun dari
mana?”
Mumun : “Mumun tadi habis ketemu
sama kang Juned Dill, tapii…”
Dilla : “Tapi kenapa? Harusnya kamu
seneng dong kang Junedmu sudah come back to home mun”
Mumun : “Justru itu Dilla, mumun teh
gabisa bahasa inggris buat ngomong sama kang juned, dan kayaknya kang juned sudah
melupakan mumun”.
Dilla : “oh seperti itu..... hmm menurut
Dilla sih kamu harus belajar sama Aisyah deh mun”
Mumun :”oh iya yah, mumun hilap”
Dilla :”yaudah sekarang cepet cari
Ayik”
Mumun :”jadi sekarang mumun cari ayik
nih?”
Dilla :”ya iya atuh mun..”
Mumun :” yaudah mumun cari Aisyah dulu
ya Dill, makasih sarannya”
Suasana 3
Mumun akhirnya pergi mencari Aisyah,
kebetulan sekali Aisyah muncul di hadapan Mumun.
Take 3
Mumun : “Eh Ayik…” (Sapa Mumun)
Aisyah : “Mumun.. ada apa atuh mun????”
Mumun : “Untung aku ketemu kamu disini, Ini yik…. Mumun teh mau diajarin bagaimana
bisa bicara Bahasa Inggris”(sambil mengiring Aisyah pulang)
Aisyah : “Memangnya kenapa atuh kamu
mau belajar Bahasa Inggris?”
Mumun : “Mumun teh mau belajar biar
bisa bicara dengan kang juned”.
Aisyah : “oh
begitu..... ya sudah nanti kamu datang aja ke tempat aku ngajar oke....”
Mumun :”bisa di atuurrr ;-)”
Suasana 4
Sementara itu emak dan kakak
john baru tiba dikampung setelah lama bekerja sebagai TKI di Malaysia , mereka
sedang berbincang – bincang sambil menikmati udara pedesaan.
Take 4
Alice : “mi....
udara kat sini segar ya,,,?”
Mami Jeni : “ya pasti donk
lis.... namanya juga kampung dikaki gunung yah mesti seger
doooonnngggg.........”
Alice : “ohhh
camtu...”
Mami Jeni : “ah.. lis..
kenapa kamu masih pake logat itu?? Kita kan sudah dikampung..”
Alice : “aa..
alice suka aja mii...”
Mami Jeni : “eh... sejak
kapan kamu panggil mak dengan kata mami???”
Alice : “ya,,,
biar gaul dong mi... kan kita dari malaysia...”
Mami Jeni : “iya,,, tapi
kan disana jadi TKI..bukan liburan..”
Alice : “ ah....
mami..ntar yang lain denger...... kan kita jadi malu....”
Tiba – tiba
Gendis datang membawa kue.
Gendis :
“Assalamu’alikum....”
Alice :
“Wa’alaikumsalam... siapa ya???”
Gendis : “a... ini
gendis buk.. ini kak elis ya????”
Alice : “ya.. ada
apa???? “
Gendis : “ kang
junednya ada???”
Alice : “what??
Juned???? Hello... nama juned itu kampungan sekarang namanya john... ingat
j..o....h...n...”
Gendis : “oh...
begitu... johnnya ada?????”
Mami Jeni : “duh…maaf ya
nak, Jhon nya masih diperkebunan
Gendis : “Oh…ya
sudah, o iya buk ini ada sedikit makanan sebagai ucapan selamat datang dari
Gendis”
Alice : “Ah makasih, jadi enak nih” (Alice langsung menyambar
makanan bawaan Gendis)
Gendis : “sama – sama kak , oh iya
nanti kalau john sudah pulang bilang gendis titip salam ya... gendis pamit
dulu... Assalamu’alaikum”
Mami Jeni : “iya... wa’alaikumsalam “
Suasana 5
Gendis pulang dan dia
senang sekali, karena sepertinya dia sudah berhasil menjalankan rencannya . Keesokan harinya dijam yang
telah dijanjikan, Mumun datang ke tempat Aisyah mengajar mengaji, dan tampaknya pelajaran sudah selesai, Mumun
langsung menemui Aisyah
Take 5
Mumun :
“Assalamu’alaikum ayiiik..”
Aisyah : “Wa’alaikum Salam … semangat
sekali kamu mun …”
Mumun : “Ya …mesti atuh… kan mau
belajar bahasanya kang juned”
Aisyah : “ya udah..oya mun...kamu sudah hafalkan
bagaimana membaca abjad dalam bahasa Inggris???” (Tanya Aisyah)
Mumun :” ya , sudah atuh “
Aisyah : “nah … coba kamu baca ini “
Who are you ?”
Mumun : Who … Are
You…ini artinya teh apa??? Seingat Mumun kang juned juga mengatakan itu dulu ke Mumun yik…!!!
Aisyah : “Oh,,,,,
ini artinya”kamu siapa???? Who itu artinya siapa nah kalau are itu tobe alias
kata Bantu, dan you itu …?
Mumun : “kalau you kamu
kan ? sela Mumun, menjawab
Aisyah : “Ah…betul …Mun …. Mumun.. teh pintar...”(puji
Aisyah)
Mumun sangat cepat pandai belajar bahasa inggris, besok mereka juga akan
melanjutkan kembali dengan materi yang sama dan semangat yang sama. sedangkan
Jhon sedang sibuk diperkebunan, semakin lama usaha perkebunan Jhon semakin
sukses dan dia sudah bias menggunakan Bahasa Indonesia, meskipun masih
terbata-bata” esoknya Gendis mengajak Siti menemui Jhon diperkebunan untuk
menyapa Jhon
Gendis : “hai …Jhon”
Jhon : “oh …hai … siapa ya…???”
Gendis : “ini Gendis Jhon…”
Siti : “dan ini siti… masih
ingatkan ...???????”
Jhon : “ya masih…dulu kan kalian
teman Jhon… Ada apa ??”
Siti : “ini, Gendis katanya ada
yang mau dikatakan”.
Jhon : “oh, ada apa Gendis???”
Gendis : gak…aku mau
ucapin selamat datang aja, ya,,,udah kayaknya kamu lagi sibuk, kami pamit dulu ya….”
Jhon : “Ah….iya hati – hati ”
Saat
berjalan kembali Gendis dan siti bertemu dengan Dilla yang sedang memegang
ponselnya.
Siti :” Dis liat.. itu Dilla kan temennya si mumun upay itu? “
Gendis : “Mana? Iya tuh. ”
Gendis dan
Siti menghampiri dilla.
Gendis : “heh anak kampung, nora
banget sih kamu, mentang-mentang baru pulang dari Singapur jadi sombong gini
nih gayanya”
Dilla : “Kalian apa sih berisik amat
kayak bajaj, sana sana sanaa….”
Gendis :”oh jadi lo mau kayak gitu?
Hah?” (mendorong dilla)”
Tiba-tiba datang Aisyah. Melihat perlakuan Gendis dan siti, mumun
langsung menghampiri mereka.
Aisyah : “Dilla..
yaampun Gendis, kamu jadi perempuan kok kasar banget sih? Gaada
lembut-lembutnya.”
Gendis : “kalian berdua itu sama aja ya..”
Siti :” iya sama sama..”
Siti dan Gendis : “KAMPUNGAN!”
Gendis dan
siti pergi, kemudian muncul Mumun.
Mumun :” ada apa kok kalian ada disini? “
Aisyah : “mumun.. itu loh si
gen….(terhenti)”
Aisyah : “(membungkam mulut Aisyah)hahaha.. ngga kok mun tadi
Ayik ngelawak lucu banget sumpah”
Mumun : “sejak kapan ayik suka
melawak?”(berfikir keras)
Aisyah :” sudah sudah, jangan dibahas
lagi, dilla mah gitu becandanya, gajelas.
Mun ayo kita belajar bahasa inggris, kamu kan harus cepat pintar bahasa
inggris”
Mumun : “iya tadinya
mumun juga mau pergi ke ayik, tapi malah ketemu disini.”
Aisyah : “yaudah yuk”
Mereka pergi
ke taman tempat mereka bermain bersama untuk belajar bahasa inggris. Diantara
Mumun, Aisyah, dan Dilla, hanya Mumun lah yang tidak bisa bahasa inggris, dia
juga tidak kuliah, Mumun hanya orang biasa yang selalu menolong orangtuanya
bekerja sehari-hari.
Sesampainya di
rumah Aisyah. Mereka memulai pembelajaran.
Aisyah :” Ayo coba baca ini Mun….”Nice to meet
you “
Mumun : “Nis to meet you”
Aisyah : “bukan begitu atuh Mun,,,,
bukan nis tapi nice …”
Gendis : “ha…ha… baca itu aja gak bisa, kasian amat sih lo!!!”
Siti :” tau tuh, udah tau kampungan pake
sok-sok an belajar bahasa Inggris segala lagi. Lidah kampung ya tetep lidah
kampung, gaakan pernah jadi lidah inggris. ngayal”
Mumun : Memangnya apa
urusan kalian??? Mumunkan lakukan ini biar bisa bicara sama kang Juned... masalah buat lo!!!??”
Gendis : “ ya gak sih... tapii kasian amat sih lo!! emangnya kang juned tau siapa lo??”
Mumun :” ya enggak sih , Tapi nanti dia pasti tau
kok..”(jawab mumun ngotot)
Aisyah :” sudahlah mun, kita gausah
ladenin mereka”
Siti : “yee....sok sih lo…kita aja yang
diingat Jhon ehh juned gak sok-sok Bahasa Inggris kayak lo…”
Mumun :” apa…kang juned ingat sama kalian ???”
Siti : “yaa...pasti donk…”
Dilla :” alah... yang ada juga
kalian yang sok kenal ke kang juned.”
Mumun :”iya dil, palingan juga kalian yang nyerobot,
manggilnya aja jhon lagi”
Gendis :”isyy...isy..isy...
kasian amat ya... nama juned dirubah aja kamu gak tau..”
Mumun : “ah…Mumun gak percaya sama
orang stupid kayak kalian”
Gendis : “kamu bilang apa ???”
Mumun : “you and you stupid!!!” (sambil menunjuk muka Gendis
dan SIti)
Gendis :” ah…sialan lo”( langsung menjambak rambut Mumun)
Mumun : “ah... kamu yang sialan, cewek ular…!!!”(melepaskan tangan gendis)
Dilla :”alah lo sebenernya takut
kan? Lo takut karna lo tau kang juned lebih milih mumun kan? Ngaku lo!”
Gendis : “apaan lo”(mau menyerang lagi)
Aisyah : “ah…sudah berhenti
semua!!!!kalian ini …udah tua tapi masiiiiih aja berkelahi, hanya gara-gara seorang
lelaki, dimana akal kalian??”
Siti : “alah…gak usah ceramah deh,
aku gak mau dengar !!!!”
Aisyah : “ya udah…kalau begitu sana
pergi !!!!”
Gendis dan SIti Pergi
Mumun :”ish… mereka
mah ya, mumun cape, capeee ngurusin mereka berdua”
Aisyah : “kamu juga mun,…masa hanya
gara-gara itu aja berantem, bodoh kamu ah…”
Dilla :”kamu
jangan mau kalah mun, tenang.. aku ada di samping kamu.”
Aisyah :”ish stop Dilla,
kamu juga sama aja, jangan makin manas-manasin, udah. Ayo kita belajar lagi”
Mumun :”gak ah…. Kalau gendis bisa bicara sama kang juned berarti kang
juned udah mengerti bahasa kita donk, itu artinya Mumun gak usah lagi belajar
lagi”
Aisyah : “ kok gitu sih Mun????… jangan belajar karena mengharapkan sesuatu Mun, tapi beljarlah untuk bekal kamu”
Mumun : “bekal ??? emangnya aku mau kemana?? Jurusan mumun pun seni”
Aisyah : “ yah
…siapa tau kan … nanti kamu bisa bekerja ke Inggris”
Dilla :” iya Mun bener kata ayik..
di singapur banyak loh orang-orang seni dari Indonesia, kamu kan jago design”
Mumun : “ya…semoga aja, aku pulang ,
besok saja dilanjutin ( berjalan pulang)
Dilla :” loh kok?”
Aisyah : “Hmmmmmm... mun..muun..”
Sementara itu mami Jenis
dan Alice sedang menuju perkebunan untuk menemui Jhon.
Mami Jeni : “Jhon….”(seru mami Jeni)
Jhon : “ya…ada apa emak ???”
Alice : “loh koq emak sih??”
Jhon : “yah…kan memang emak”
Alice : “ah gak ilmiah lho!!! Kamu
kan dari Inggris panggilnya mami donk”
Jhon : “ah Jhon lebih suka panggil
emak”
Mami Jeni : “Ah…sudah terserah aja, ini
lho Jhon mami kesini mo nanya kamu masih kenal Gendis kan???”
Jhon : “What???? Gendis”
Mami Jeni : “Ini lo Jhon mami mau
menyuruh mu pacaran ama Gendis , biar keluarganya bisa bantu kasi modal ama kamu john..”
Jhon : “emak….. Jhon itu gak suka ama Gendis, dan Jhon
ingin usaha Jhon maju dengan kemampuan Jhon sendiri”
Mami Jeni : “tapi ….”
Jhon : “sudah lah….ayo masuk???” (Jhon mengajak emak dan kakaknya kedalam rumah kecilnya)
Suasana 6
Mereka pun segera masuk untuk menyantap makan siang bersama, setelah itu
mami jeni dan alice pun pulang, sorenya Mumun pergi ke perkebunan Jhon sekali
lagi untuk memastikan, apa Jhon sudah bisa berbahasa Indonesia atau belum, Mumun
melihat Jhon sedang istirahat menjelang pulang, Mumun segera memanggilnya
Take 6
Mumun : “kang juned... eh Jhon…masih ingat sama saya??”(tanya mumun )
Jhon : “Oh mumun… ada apa ???”
Mumun : “aahhww..Duh mumun senang banget
Jhon ingat sama Mumun”
Jhon : “Oh iya yang kemaren itu
maaf yah…Jhon ingat sama Mumun Cuma gak nyangka aja Mumun akan secantik ini,
Jhon jadi lupa”
Mumun : “ah ..kamu Jhon bisa aja,
Mumun the tak pernah lupa ama Jhon, mumun senang sekali saat mendengar Jhon
pulang.”
Jhon : “oh..begitu, Jhon juga
begitu…senang sekali bisa ketemu Mumun lagi , oya.. kalau manggil john
susah kamu panggil kang juned aja kayak dulu...”
Mumun : “ah…Mumun teh jadi malu , tapi ok deehhh..”
Tiba-tiba
Mami Jeni dan Alice kembali, karena handphon nya ALiec ketinggalan dipondok
Jhon, melihat Mumun bersama Jhon, mama Jeni langsung menghampiri mereka sambil
marah
Mami jeni : “ehhh…Mumun ngapain kamu
kesini !!!” (sambil marah)
Alice : “deketin Jhon ya????”
Mama Jeni : “gak bisa ya Mun…Jhon itu
akan aku jodohkan sama Gendis, jadi kamu gak usah kesini mengerti!!!!”
Mumun : “tapi buk…. Mumun teh Cuma …”
Alice : “sudah gak usah pake
tapi-tapian, kamu gak usah deketin Jhon emangnya kamu punya apa buat Jhon hah….
Kamu itu gak punya apa-apa jadi sana pulang”
Mumun : “tapi Mumun teh…”
Mami Jeni : “pulang…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Mumun : “ya …sudah mumun pamit
dulu…Assalamu’alaikum “(menahan air matanya)
Jhon : “Mun …” (panggil Jhon)
Mumun pun pergi dengan hati kecewa, sedangkan Jhon dimarahi oleh ibunya
Mami Jeni : “Jhon, mami itu gak suka
kamu kayak gini, mami gak suka kamu
dekat ama Mumun, kamu itu lebih pantas ama Gendis johnnn..”
Alice : “iya Jhon…. Apa coba kurangnya
Gendis??? Udah baik, kaya, cantik lagi”
Jhon : “iya, tapi Jhon gak suka ama
Gendis mak, gendis itu suka nyakitin orang”
Mami Jeni : “udah …yang penting dia
cinta ama kamu”
Jhon : “iya….tapi Jhon gak suka ama
dia” (keluar dari rumah kecilnya)
Mami Jeni : “Jhon….”(teriak mami Jeni) “Hmmmmmmm…anak itu susah
diajari, terlalu baik sama kayak ayah mu”
Alice : “ah…. mami ini jangan
salahkan papi donk, kan yang keras kepala mami”
Mami jeni : “alice ,…..”(membentak)
Alice : “ah…sudah ayo pulang”
Semua yang terjadi diluar pikiran Mumun, hatinya dirobek dan harga
dirinya diinjak-injak, sejak saat itu Mumun berusaha lebih giat belajar
desainnya dan segera menamatkan kuliah, dia melakukannya sambil terus belajar
Bahasa Inggris pada Aisyah, sebulan kemudian dia sudah lancar berbahasa Inggris dan berniat untuk membalikkan semua hinaan dan
cacian ibu Jhon padanya.
Suasana 7
Berkat hinaan mami jeni , semangat Mumun untuk sukses semakin besar, diapun berniat ke
Singapura untuk bekerja, dengan hati yang luka Mumun ingin segera pergi tapi
dia tetap pergi menemui Aisyah dan Dilla dulu untuk pamitan
Take 7
Mumun : “Ayik, Dilla….assalamu’alaikum”
Aisyah : “Wassalamu’alaikum…Mun…kamu
teh udah mau berangkat???”
Mumun :” iya yik…. Sekarang kalian
harus ingat ya mumun sudah tidak ada, yang ada hanya mona teman baik kalian... yang sukses”
Dilla : “iya aamin,,,mun…eh mona... sedalam itukah lukamu sahabatku..???”
Mumun : “iya…dan semoga aku bisa menjadikan
semua cacian itu jadi pujian aamiin.... oyyaaaa makasih ya atas semua bantuan kalian dan semua yang kalian katakan dulu emang benar, makasih
aku pergi dulu ya…”
Aisyah : “ya…hati-hati ya… jangan
lupa beri kabar yang mun .. eh mona..”
Mumun : “tersenyum” (segera akan berangkat)
Tiba-tiba
Gendis dan Siti datang, dan langsung memanggil Mumun…
Gendis :” eh…Mun….. kamu mau kemana?”
Mumun : “terserah aku… dan Mumun
udah gak ada, yang sekarang kamu lihat adalah Mona”
Siti : “ha.… mona ?????? kalau begitu namaku jadi Sinta donk …. Ha ha “
Mumun : “terserah!!!! …assalamu’alaikum ayik,
dilla” (Tersenyum pada Aisyah dan
dilla)
Aisyah, Dilla :” wa’alaikum Salam”
Gendis : “eh...
emangnya dia mau kemana sih????”
Aisyah : “ke
singapore!!!!!udah sana pergi!!”
Siti :”ih...
gak usah kayak gitu juga kalee!!! Yok ndis..”
Mumun
sudah pergi ke singapore , dan dia berkata dalam hati kalau Mumun kini telah mati, yang ada hanya
lah Mona yang sukses, karena terlalu sakit hati, bahkan Mumun tidak mau pamit
pergi pada Jhon, karena mulut siti yang ember dia langsung menemui Jhon dan menceritakan kepergian mumun.
Siti :” Jhon…. Kamu tau gak Mumun
kemana ?????? eh maksud ku Mona”
Jhon : “emangnya Mumun kemana, dan
kenapa namanya jadi mona ???”
Siti : “kata aisyah dia ke singapore , dan katanya Mumun si
gadis kampungan sudah mati, yang ada hanya Mona, itu katanya ?
Jhon :” apaaaaa!!????”(kaget)
Siti : “ya udah Jhon….siti Cuma mau
menyampaikan itu, siti pamit pulang dulu ya…”(sambil pergi)
Jhon : “gak mungkin….kenapa kamu
pergi Mun? apa gara-gara emakku??? Maaf kan aku Mun… “(sesal Jhon dan bergegas menemui emaknya)
Setibanya dirumah
john langsung marah pada emaknya.
John : “emak! Apa
emak sudah puas??? Gara – gara emak , sekarang mumun pergi ninggalin john “
Mami Jeni : “apa??? Dia
pergi???? Hahahahaa syukur deh,, memang itu yang emak inginkan... sekarang gak
ada lagi yang bisa ganggu hubungan kamu ama gendis... alice,,,,cepat kesini..”
Alice :”ada apa
mi???”
Mami Jeni :” sebentar lagi
kita akan jadi kaya,, mumun sudah pergi ke.... entahlah yang penting ,, kamu
john harus segera menikah ama gendis”
John :”GAK!!! Gak
akan pernah... john gak suka punya emak dan kakak yang matre kayak gini,,, john
pergi..”
Mami Jeni :”nanti kamu
pasti kembali kok,,”(senyum kegirangan pada alice)
Suasana 8
Sudah 3 setengah tahun Jhon tidak bisa bertemu Mona alias mumun,dan lama – kelamaan dia sudah
agak bisa melupkan mona , walaupun masih ada penyesalan dalam hatinya. Gendis
semakin mendekatinya dan berencana tunangan sama john dia pun ingin menemui
mami jeni untuk mengatakan niatnya. Ditenga jalan gendis bertemu dengan siti
dan menyampaikan rencananya.
Take 8
Siti :”eh... ndiss mo kemana???”
Gendis : ”ah... aku mau kerumah john... “
Siti :”mo ngapain????
Gendis :”hemm mo bilang kalo aku mau tunangan dulu ama
john....”
Siti :”aaa.... benarkah?????selamat dehh kalo gitu..”
Gendis :” ya makasih... aku pergi dulu banyak yang mau kuurus.”
Siti :”okk... moga berhasil....da....”
Gendis :”da....”(sambil melambai)
Dijalan pulang siti bertemu
mumun yang ternyaata sudah kembali dari singapore dan gayanya sangat modis ,
menandakan dia sudah menjadi desainer sukses.
Mona : “siti …apa kabar ??????????”(sapa mumun)
Siti :” hah…siapa ya???????”
Mona : ““ini mona, eh Mumun”
Siti : “oh..kamu... ada apa”(melihat dari bawah ke atas penampilan mona)
Mona : “gak ada apa-apa kog aku mau
menyapa aja”
Siti : “alah kamu, mau sombong
karena udah sukses di singapore kan???”
Mona : “bukan ti... tapi kamu tau
darimana aku ke singapore???”
Siti :”ya dari Aisyah lah…ya udah.. selamat deh…aku pergi dulu , tapi kamu tau gak kalo
gendis mau tunangan ama john??”
Mona :“apa???? Hmmm... gak pa2 sudah
ku duga”(mencoba menenagkan hatinya)
Siti :”ya
udah.... aku pergi..”
Tidak jauh dari sana, Mona bertemu dengan mami jeni dan alice, mami jeni dan alice sudah tau kalau
mumun sukses, segera menyapa mumun dan berpura-pura.
Mami Jeni : “eh…..Mumun udah pulang …apa
kabar ?????????”
Alice : “ah ..mami namanya Mona”
Mami Jeni : “ah iya …apa kabar nak ??”
Mona : “baik …tante dan kak alice gimana ???” (Tanya Mumun heran dengan
tingkah ibu dan anak ini)
Mami jeni :”ah..kami baik, oh ya …tante
minta maaf bangeeeeeeeet atas perkataan tante dulu, begitu melihat Jhon yang
sangat merindukan mu, tante menyesal banget, maaf kan tante ya”
Mona : “ah..yang lalu sudah mona
lupakan kok, jadi tante tenang saja dan selamat yah.. atas pertunangan john ama gendis”
Alice : “wah bener kan mi….mona itu sangat
baik, alice pasti beruntung jika mendapatkan adik ipar kayak dia mi”
Mami Jeni : “ah... gak kok john masih
menunggumu , dia gak akan jadi tunangan kok kalau kamu udah pulang”
Mona :” ya udah tante kak alice,
mona pulang dulu yah,,,…assalamu’alaikum”
Suasana 9
Setelah mona pergi, Mami
Jeni dan alice segera menemui Jhon dan memberitahukan kalau mona sudah pulang , sehingga gendis tidak
berjasil menemui mami jeni dirumahnya.
Take 9
Alice : “Jhon…sini dulu “(teriak Alice)
Jhon : “ya…ada apa ???”
Mami jeni : “Jhon..mona sudah pulang…ayo
temui dia..”
Jhon :” benarkah …yah ..Jhon pergi
dulu mak” (bergegas pergi)
Alice : “eh Jhon….besok
sajalah..kamu pulang dulu mandi dan cari hadiah sebagai ucapan selamat dating”
Jhon : “ah ..iya Jhon pulang dulu
mak” (bergegas)
Mami Jeni :” ah…anak itu”
Alice : “mami serius merstui mereka
???”
Mami jeni : “pastilah..kan mona sudah
kaya”
Gendispun syok
mendengar itu
Gendis :”apa??? Mona
udah pulang???? Dan tante merestui dia ama john???”
Mami Jeni :”iya.. kenapa?? oh iya sekarang kamu jangan
ganggu Jhon lagi dia itu pacar Mona, awas kalau kamu ganggu mereka (Jawab Mami
Jeni)
Gendis :” apa??? lalu bagaimana
dengan gendis
mi??? Mami kan sangat merestuik gendis..”
Mami jeni :”udah gak
lagi.. pokoknya kamu jangan ganggu john lagi!!!”
Gendis :”ok... dasar
matre nyesal aku ngasih yang kalian inginkan selama ini dasar licik!!!! Liat
saja nanti”
Alice :”eh...
enak aja lo ngata2in gua ama mami gue..”(menjambak rambut gendis)
Gendis :”lepas!!!!!!
Dasar mantan TKI matre lo!!!”(pergi)
Alice :”hei!!!!!”(teriak
alice , namun gendis sudah buru2 pergi)
Gendis
sangat kecewa dan sakit hati dengan semua kenyataan yang dialaminya saat ini ,
Sementara john sedang asik menyiapkan hadiah untuk mumun .
Keesokan harinya john
segera menemui mona dirumahnya.
John :”assalamu’alaikum”
Mona :”wa’alaikumsalam..”(keluar
rumah) “john....apa kabar???? Ada apa??” (tanya mona salah tingkah karena
kedatangan john yang tiba2)
John :”mumun...
eh.. mona.... aku mau ngasih ini... kamu cantik sekali... aku kangen banget ama
kamu...”(memberi sebuah kotak)
Mona :”ah..
makasih... ini apa??”
John :”itu hadiah
buat kamu karena udah mau kembali “
Mona :”ooh... aku
kembali karena aku kangen ama kampung dan aku juga kangen bangeet ama kamu..
walaupun aku coba untuk melupakanmu.. tapi aku gak bisa... jadi aku kembali
deh.. panggil mumun aja lagi gak pa2 kok”
John :”iya deh...
aku juga sama mun.....”
Mona :”oh... iya...
akang tau dari mana kalu mumun udah pulang???????”
John :”dari emak
, bahkan dia sekarang sangat merestui hubungan kita”
Mona :”aahhhh....iya...
kemaren mumun ketemu ama emaknya kang juned”
John :”mun...
sekarangkan emak sudah merestui kita... jadi kamu mau gak hidup bersamaku???”
Mona :”(mengangguk
dan tersenyum bahagia)”
Akhirnya john hidup bahagia bersama mumun perkebunan john sudah sangat
maju , mami jeni dan alice pun sangat bahagia karena mimpi menjadi orang kaya
sudah jadi kenyataan , mumun masih sibuk mengontrol usahanya di Singapore ,
dan kadang dia bolak balik ke singapore sambil megajak keluarganya liburan ,
Aisyah pun sudah ke brunei setelah
menamatkan kuliahnya , siti juga sukses dengan salonnya , dan yang
paling bahagia adalah gendis yang bertemu dengan orang yang sangat mencintainya
dan sukses sebagai juragan jengkol . semua hidup bahagia.
The End